Ekonomi Indonesia Minggu Ini Sedang Menghadapi Cobaan


itahnews - Setelah geger dengan menguatnya mata uang rupiah terhadap dolar pada saat pembukaan minggu ke tiga bulan Agustus, pada hari Senin, 24 Agustus 2015 yang menyentuh Rp14.000,- sehingga banyak orang khawatir terhadap perekonomian Indonesia, memang dampak kenaikan kurs dolar terhadap rupiah ini tidak terlalu menghawatirkan pemerintah tetapi bagi pengamat dan politikus menjadi sebuah diskusi yang cukup hangat karena dengan berbagai agumentasi yang mereka sampaikan tentunya secara tidak langsung mempengaruhi sektor mikro perekonomian Indonesia.

Walau merosotnya nilai rupiah terhadap dolar ini dipengaruhi oleh keadaan perkonomian dunia yang kurang sehat, tetap saja ada faktor X didalam negeri yang ikut mempengaruhinya seperti yang sedang ramai dibicarakan yaitu penyerapan anggaran daerah-daerah yang masih berada dikisaran 30% pada semester pertama, padahal seharusnya paling tidak sudah tembus 50% hingga 30 Juni 2015 agar perekonomian daerah bisa berjalan, akibat kurangnya penyerapan anggaran ini membuat beban pemerintah semakin besar untuk membayar beban bunga dari dana daerah yang sudah ditransfer tetapi mengendap direkening bank pemerintah.

Pada hari Selasa, 25 Agustus 2015 Cina memangkas suku bunga mereka, sehingga mengakibatkan perekonomian dunia semakin tidak menentu, bahkan WallStreet salah satu pengelola dan investasi Amerika terbesar juga ikut turun akibat ulah Cina tersebut, dan secara tidak langsung perekonomian Amerika juga ikut berpengaruh.

Harga emas juga ikut terkoreksi/turun spot emas menurun 1,3 persen dan berada posisi 1.138,85 US Dollar per ounce.

Harga emas Antam dari harga rata-rata Rp 563ribu per gram, sedangkan harga rata-rata untuk emas pecahan Rp 500 per gram naik mencapai Rp 523.600 per gram, sementara untuk harga pembelian kembali (Bayback) Rp 496ribu per gram.

Harga minyak dunia juga turun yang sudah berlangsung hampir 6 bulan terakhir hingga minggu ini harga minyak dunia USD 38/barel. Dari sisi produksi ini sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia walau harga dolar meroket tetapi untuk ekspor minyak Indonesia sangat tidak menguntungkan, dan yang lebih perahnya Indoensia banyak mengimpor minyak dari negara lain sehingga pengahruh harga dolar ini juga menjadi dilema bagi perekonomian Indonesia, juga mempengaruhi beban subsidi pemerintah terhadap minyak.

Related

nasional 2629834536618253995

Posting Komentar

emo-but-icon

Total Pageviews

Statistik

item