Situs Revolusi Mental Pemerintah "HILANG"
https://itahinfo.blogspot.com/2015/09/situs-revolusi-mental-pemerintah-hilang.html
itahnews - Setelah sama sekali tak bisa diakses, kini keberadaan situs revolusimental.go.id besutan Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) malah menghilang.
Dikunjungi CNN Indonesia, Rabu (9/9/2015), situs tersebut sama sekali tak bisa diakses. Tak ada lagi permohanan maaf karena situs tersebut overload, seperti biasanya. Namun pada bagian detail halaman, tertulis informasi yang menyebutkna bahwa situs ini kemungkinan hilang dari server Domain Name System (DNS) yang malayaninya.
"The server at revolusimental.go.id can't be found, because the DNS lookup failed. DNS is the network service that translates a website's name to its Internet address," demikian potongan informasi yang didapatkan.
Alasan overload dari revolusimental.go.id sempat dianalisa sederhana oleh Direktur Operasional Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Sigit Widodo.
Hasilnya, memang situs di bawah Kementerian PMK ini menggunakan shared hosting.
Penggunaan shared hosting ini, menurut Sigit, tidak ada masalah dan tidak melanggar aturan yang sudah dicantumkan melalui peraturan yang berlaku. Namun, ini soal bagaimana, memanfaatkan shared hosting tersebut.
"Tidak ada aturan yang dilanggar, tapi memang kurang tepat kalau web yang dirancang untuk akses masif oleh publik menggunakan shared hosting. Apalagi yang aksesnya tidak unlimited," sebutnya.
Memang idealnya, situs yang melayani publik seperti ini, menggunakan server sendiri. Namun, memang biayanya tak murah. Sigit memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ratusan juta.
Ada kabar angin yang menyebutkan, situs ini menelan dana hingga Rp 140 miliar. Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Kemenko PMK.
Kementerian yang dipimpin Puan Maharani itu meluruskan informasi bahwa anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta. Dana itu diambil dari anggaran seluru program gerakan revolusi mental sebagaimana tertuang dalam APBNP 2015 sebesar Rp 149 miliar.
sumber : cnn