Peneliti Kembangkan Alat Anti Mabuk Perjalanan
itahnews - Ketika kita melakukan perjalan darat ataupun yang lain, kebanyakan dari kita pasti merasa mabuk / mual. Banyak orang minum ...

https://itahinfo.blogspot.com/2015/10/peneliti-kembangkan-alat-anti-mabuk.html
itahnews - Ketika kita melakukan perjalan darat ataupun yang lain, kebanyakan dari kita pasti merasa mabuk / mual. Banyak orang minum obat anti-mual atau memakai semacam gelang agar terhindar dari rasa mabuk ketika dalam perjalanan atau motion sickness, tetapi seringkali tidak berhasil.
Di Inggris, tepatnya di kampus Imperial College London, tim ilmuwan
sedang mengembangkan alat baru untuk mengatasi mabuk perjalanan. Rasa
mabuk semacam ini terjadi ketika gerakan yang dirasakan bagian dalam
telinga tidak sesuai dengan yang dilihat mata.
"Bayangkan naik sepeda atau sepeda motor. Ketika hendak belok, badan
kita juga ikut agak condong mengikuti belokan meskipun belokan itu
secara fisika tetap tegak," kata Michael Gresty, seorang pakar tentang
mabuk perjalanan.
Lanjut Gresty,"Tapi tidak demikian ketika naik mobil atau di kapal
laut. Orang sebenarnya kesulitan merasakan mana yang tegak dan apa cara
terbaik untuk mengatasinya."
Para periset itu mengatakan alat yang sedang mereka kembangkan akan
menghentikan rasa mabuk perjalanan dengan menekan sinyal-sinyal tertentu
di dalam otak.
Dalam penelitian itu, sejumlah relawan duduk di kursi mesin yang
miring dan digerakkan secara memutar selama kira-kira 10 menit untuk membuat mual. Lalu, arus listrik ringan disalurkan lewat elektroda-elektroda di
kulit kepala relawan yang membuat otak mengekang sinyal-sinyal tertentu
yang mempengaruhi bagian dalam telinga.
"Kami menemukan bahwa mereka bertahan lebih lama sebelum merasakan
mual dan mereka juga pulih lebih cepat," kata salah satu ilmuwan itu
Qadeer Arshad. Dan tidak ada efek samping. "Arus listrik yang disalurkan ke otak ini amat sangat ringan," kata Gresty.
Langkah berikutnya adalah menguji coba alat itu di luar laboratorium.
Para ilmuwan itu berharap hasil akhirnya, yang nantinya bisa dicolokkan
ke ponsel canggih (Smartphone) dan lalu ditempelkan ke kulit kepala, kemungkinan teknologi ini baru bisa tersedia
dalam 10 tahun mendatang agar orang tidak lagi menderita mabuk
perjalanan.(VoAIndonesia)