Penawar Racun Ular Akan Semakin Langka


Itahnews - Lembaga relawan medis, Doctors Without Borders (DWB) menyatakan dunia bakal kehabisan penawar racun ular yang diklaim paling efektif. Hal ini memberi tambahan risiko kesehatan terhadap puluhan ribu orang di dunia, khususnya di negara-negara berkembang.

Dilansir dari laman Guardian, perusahan Sanofi Pasteur berhenti memproduksi obat penawar itu pada tahun lalu, dan malah beralih kepada pembuatan obat anti rabies.



"Sekarang kita menghadapi krisis yang sebenarnya," kata Gabriel Alcoba, penasihat DWB yang khusus mengurus korban patukan ular, dalam sebuah pernyataan.

Organisasi itu juga menuturkan, hampir tidak mungkin untuk mencari obat penawar alternatif selain Sanofi Pasteur selama dua tahun kedepan.

Menanggapi hal ini, seorang juru bicara perusahaan farmasi itu, Alain Bernal, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah kalah bersaing di pasar karena perusahaan lain yang menjual produk lebih murah.

Sebelumnya, pada 2010, mereka telah mengumumkan penghentian produksi obat penawar racun ular. “Sangat aneh ketika para pemangku kepentingan baru menyadari hal ini lima tahun kemudian,” ujar Bernal, yang sebelumnya sudah sempat menawarkan alih teknologi penawar racun ular kepada lembaga lain.

DWB mengatakan bahwa mereka akan mendesak lembaga internasional agar menjamin bahwa obat penawar racun ular ini harus ada jika dibutuhkan. Mereka kembali menambahkan, bahwa Badan Kesehatan Dunia atau WHO, harus memiliki peran aktif dalam mengatasi masalah ini.

Menjawab hal itu, salah seorang juru bicara WHO, Gregory Hartl, mengatakan bahwa pekerja mereka telah berusaha mengatasi masalah patukan ular ini, namun, banyak kelompok donor yang tidak tertarik atas obat penawar racun ular itu.

Ia menjelaskan, kurangnya pengobatan gigitan ular ini juga akibat sejumlah dokter menyarankan agar tidak menggunakan obat penawar tersebut, karena sumber penawarnya berasal dari ular yang salah.

Related

berita 6849530633042663392

Posting Komentar

emo-but-icon

Total Pageviews

Statistik

item