Ritual Adat Sapundu
https://itahinfo.blogspot.com/2017/06/ritual-adat-yangmasih-lestari.html
Ritual adat yang
masih Lestari dilaksanakan
oleh warga Desa engkalang. Hal ini semata-mata sebagai wujud penghormatan bagi leluhur mereka. Ritual ini dilaksanakan apabila ada kedatangan tamu desa dan tujuan tertentu seperti pembersihan desa dari gangguan roh-roh jahat, menurut
keyakinan mereka. Ritual ini tidak semudah seperti apa yang kita ungkapkan. Mebutuhkan beberapa
persiapan-persiapan khusus. Kemudian akan dipandu oleh seorang tokoh adat
setempat.
Persiapan
yang harus dilakukan dalam ritual adat ini, diantaranya adalah mempersiapkan
beberapa makanan dan minuman (tuak). Bukan untuk tujuan berpesta dan mabuk-mabukan.
melainkan sebagai syarat medianya.
Pemandu
ritual pun tidaklah asal tunjuk oleh warga setepat. Ada mantera-mantera ucapan
doa dan permohonan yang diucapkan/disampaikan secara runtun dan rapi. Tidak
semua tokoh adat yang bisa melaksanakannya.
Menurut
cerita masyarakat desa Mengkalang, pernah terjadi sebuah pengabulan hajat dan
permohonan warga di masa dulu melalui ritual ini. Tepatnya di tahun 1993 dan
Tahun 1998 saat kemarau panjang dan kelaparan gagal panen padi melanda desa.
Tokoh adat dan warga melangsungkan acara ritual adat ancak ini. Dalam waktu
sekejap, permohonanpun terkabulkan. Entah secara kebetulan atau memang terjadi.
Namun, kejadian ini tidak hanya sekali atau dua bahkan tiga kali. Hujan turun
lebat sepanjang hari disaat kemarau waktu itu. red.
Begitu
juga saat kedatangan orang asing (tamu) ke desa Mengkalang. Ada yang tidak
mempercayai ucapan adat istiadat warga setempat dan tidak melaksanakan acara
ritual.
Tamu mengalami kegagalan dalam
kegiatan kunjungannya di Desa Mengkalang. Ada hal-hal yang terjadi pada acara
kunjungan. Mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya,
masa itu.
Tim
JEWISTA sebelum mendatangi beberapa tempat objek wisata di daerah Desa
Mengkalang-pun. Melakukan bersama warga untuk acara ritual adat. Hasilnyapun,
bukan suatu kebetulan keadaan alam. Perantara ritual itulah warga memohon
kepada Tuhan yang Maha Esa. Bukan menyembah berhala, hanya saja tempat, tata
cara dan pengucapan penyapaian doanya sangat berbeda dengan agama-agama
lainnya. Kita hanya mempercayai bukan meyakini untuk dilaksanakan. Karena adat
merupakan tradisi turun temurun (kaharingan) yang harus dilestarikan.
Warga
desa Mengkalang mayoritas menganut agama Kristen Katolik dan protestan, sedikit
warga yang menganut agama islam. Namun mereka saling menghargai, menghormati
kepercayaan mereka masing-masing. Untuk itulah desa Mengkalang merupakan desa
yang damai bertoleransi dan bersosial dalam azas falsafah Pancasila dan UUD
1945.
Adapun
secara garis besar rentetan upacara adat ritual ini dimulai dari rumah adat
(ancak). Disini akan dilakukan beberapa ritual dan penyampaian permohonan
melalu mantera yang mereka sebut (soi / basoi). Setelah dari sini, para tokoh
pemandu ritual melanjutkan ritual di rumah penyimapanan tulang para leluhurnya
yang disebut mereka (sandung).
Beberapa rentetan ritualpun
dilaksanakan di sandung. Setelah melaksanakan ritual di sandung, barulah para
tamu atau kegiatan dapat dilaksanakan.
Tanggal
16 April 2017 tepatnya pukul 14.30 WIB di desa Mengkalang. Tim JEWISTA
menghadiri ritual itu. Tampak para tokoh adat ritual menyampaikan semua
keinginan kami saat itu. Suasana masa itu sedang gerimis dan haripun mendung.
Pak
Namel sebagai pimpinan ritual menyampaikan permohonan agar tidak terjadi hujan selama dua hari Tim Jewista di desa Mengkalang. Agar Tim
JEWISTA lancar melaksanakan kunjungan dan meliput cagar alam yang ada di daerah
Desa Mengkalang. Seketika mataharipun muncul, awan gelap sirna dan gerimispun
berhenti turun membasahi bumi. Keesokan harinya, Tim Jewista pergi ke objek
tujuan wisata alam. Cuaca hingga sore harinya sangatlah cerah.
Konon
selama ini warga desa Mengkalang hanya beberapa orang saja yang dapat
mendatangi objek wisata alam yang Tim Jewista datangi. Alasan selain jaraknya
jauh dari desa Mengkalang, untuk di lokasipun akan menemui suasana cuaca yang
gelap seperti senja magrib, padahal waktu menunjukkan tepat pertengahan hari siang.
Untuk itulah warga ragu untuk kegiatan Tim JEWISTA ke sasaran/objek itu.
Silingkan
Bidadari, merupakan sumber air bersih desa Mengkalang. Tempat inilah yang
dirasakan Tim JEWISTA sangat melelahkan untuk menggapai puncak / tempatnya.
Melalui pendakian bukit (bukit Lobur), terlihat tidak setinggi bukit-bukit yang
ada di wilayah itu. namun Tim merasakan sugesti akan ketinggian bukit Lobur.
Seperti menaiki puluhan anak tangga untuk mencapai puncaknya. Ternyata bukit
lobur menyimpan cerita sejarah tersendiri di zaman dahulunya. Mungkin sugesti
itulah yang memberatkan Tim untuk mendaki. Beberapa anggota crew JEWISTA
merasakan kelelahan di pertengahan bukit.
Jarak
tempuh kurang lebih tiga jam perjalanan mendaki. Setibanya di silingan
Bidadari, Tim melepas lelah di bendungan air bersih yang mancur deras, sembari
melahap bekal yang dibawa. Pacat, semut dan duri hampir tidak terasakan akibat
kelelahan itu. Hanya beberapa waktu Tim Jewista di bendungan air bersih
Silingan Bidadari. Tim Melanjutkan perjalanan pulang ke desa Mengkalang. Tim
menuruni bukit selama 3 jam perjalanan menyusuri paralon air bersih dari
Silingan Bidadari.
Sebelum
mencapai sungai Batangkawa di desa Mengkalang, Tim Jewista berhenti istirahat
sejenak untuk mandi di Silingan Rongun. Guide Tim Pak Budul dan Pak Ocoy setia
menunggu Tim yang sedang mandi di silingan Rongun.
Silingan
Rongun hanya berjarak 3 km dari desa Mengkalang. Perjalanan kaki dua jam.
Silingan Rongun memiliki potensi untuk wisata air. Arung Jeram sangatlah cocok
di silingan rongun. Pukul 16.00 WIB saat
itu, Tim pulang menuju desa Mengkalang. Dengan menyeberang menggunakan perahu
dayung, Tim tiba di rumah (camp).
Sambutan
hangat warga desa Mengkalang kepada Tim JEWISTA, sangatlah berkesan. Suatu
saat, Tim JEWISTA akan berkunjung kembali ke desa Mengkalang. Untuk sasaran
Objek wisata bersejarah lainnya. Diantaranya adalah Pengampung Batu Liau yang
merupakan asal usul desa Mengkalang, Sarang Peruya, Dukuh Kuli, Liu, Dukuh
Beruang Buta dan masih banyak lagi yang akan Tim JEWISTA kunjungi nantinya.
Semoga
perjalanan Tim Jewista dapat berkah manfaat bagi semuanya. Karena, tidak banyak
yang mendatangi dan mengetahui keberadaan, objek wisata alam dan cagar budaya
daerah yang ada di desa Mengkalang.
Harapan
lain dari Tim JEWISTA adalah warga masyarakat desa Mengkalang untuk sadar
wisata. Menyediakan fasilitas tempat duduk, kapal karet, MCK dan pandopo kecil
di sekitar objek wisata. Dengan adanya Tim JEWISTA, informasi publikasi dan
promosi objek wisata yang ada di desa mengkalang, dapat terealisasi ke dunia
luar.
Seperti
yang diungkapkan oleh pak Kepala Desa (JISON) kepada Tim JEWISTA. Bahwa desa
Mengkalang membutuhkan bimbingan dalam bidang kepariwisataan. Untuk kelestarian
dan popularitas desa Mengkalang ke depannya.
Tim
JEWISTA dalam program kunjungan ini adalah membimbing dan mensosialisasikan
tentang pentingnya pendatang/tamu (touris) domestik atau manca negara untuk
berkunjung ke desa Mengkalang. Selain menjadi penunjang perekonomian warga,
para tamu akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa saat berkunjung di Desa
Mengkalang. Tim JEWISTA berusaha menginformasikan keadaan cagar alam, cagar
budaya yang ada di Desa Mengkalang. Bukan untuk keuntungan Tim JEWISTA,
melainkan keuntungan bersama.
Tim
JEWISTA akan membimbing warga dalam berkarya seni, kerajinan dan keterapilan
yang terpendam. Tim JEWISTA atas dukungan dan ijin dari Kepala desa dan Warga
Mengakalng, akan mendirikan sebuah sanggar seni musi dan tari daerah serta
modern, akan melakukan pelatihan ilmu teknologi semampu Tim. Akan membimbing
warga menjadi warga yang kreatif aktif dan berkualitas di dunia industri kecil,
menengah ke atas.
Tim
JEWISTA tidak mengharapkan lebih dari upah atau gaji/honnorium dalam membina
warga desa Mengkalang. Tim Berharap, JEWISTA dapat berguna bagi masyarakat
banyak.
Tim
JEWISTA memiliki potensi di atas rata-rata tentang ilmu pengetahuan, pendidikan
dan pengalaman. Crew dan staff JEWISTA adalah orang-orang yang terdidik dan
berpendidikan tinggi di bidangnya masing-masing. Semoga ilmu itu dapat
tersalurkan ke warga masyarakat Desa Mengkalang.
Kalau
boleh dipaparkan sedikit progran perencanaan Tim Jewista untuk masyarakat desa
Mengkalang diantaranya adalah memberikan pelatihan dalam ilmu pengetahuan
teknologi.
Mengenalkan
komputer dan aplikasi pengeditan (design) grafis. Pelatihan recording (pemula).
Tim
JEWISTA juga akan melatih keterampilan khusus dibidang seni. Seni Tari, seni
Musik, seni karungut, seni menyupit dan seni menganyam.
Tim
JEWISTA akan memilih beberapa orang atau kelompok warga yang berkompeten
dibidangnya masing-masing untuk menyelenggarakan Tour pentas ke luar daerah.
Penjualan hasil karya kriya seninya ke luar daerah. Rencana inipun akan mulai
dilaksanakan Tim JEWISTA dalam tahun 2017 ini.
Semua
itu akan dilaksanakan Tim JEWISTA setelah mendapatkan dukungan penuh dari
Kepala Desa dan Warga Desa Mengkalang. Dukungan yang dimaksudkan adalah
penganggaran biayanya sebagai modal pertama tiap kelompok yang dibentuk.
Tim
JEWISTA tidaklah terjun menangani sebuah proyek keras yang berhubungan dengan
pembangunan dan pengadaan barang / proferty. Seperti pembuatan jalan, jembatan,
gorong-gorong, bangunan dan yang lainnya.
JEWISTA
berfokus sesuai ketentuan dan kebijakan JEWISTA yang tertuang dalam Akta
Notaris pendirian CV. PATAR BUANA JAYA. Jewista merupakan bagian dari CV PATAR
BUANA JAYA. Pergerakan dan program kerjanya dibidang penyelenggaraan kegiatan
(Event Organizer), Kesenian (pertunjukkan), Seni Kerajinan dan ketangkasan
bakat, Seni bahasa dan penulisan, Olahraga dan Perfilman. sesuai SK.AKT_N. No:
247.02.17/II.25/2017.
Maka
dari itulah JEWISTA terbentuk untuk orang banyak. Bukan mencari keuntungan di
warga desa. Warga desa adalah mitra kerja JEWISTA. Hasil pembimbingan JEWISTA
dalam wujud kepuasan kebanggan batin lah yang menjadi harapan JEWISTA.
Bukan
Omong kosong untuk menambah-nambahi bait dalam paparan ini. Namun bukti mulai
JEWISTA perlihatkan dengan adanya tulisan ini yang merupakan biaya anggaran Tim
JEWISTA sendiri. Bukti pergerakan untuk mencapai hasil pengharapan ke depanya,
akan JEWISTA perlihatkan dalam setahun 2017 ini di desa MENGKALANG.
= 0 =