Kabut Asap Mulai Mengepung Sejumlah Daerah | Kabut Asap Di Palangkaraya
Bau mengantup dari lahan gambut yang berpijar tercium di beberapa distrik pinggiran kota REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di sejuml...
https://itahinfo.blogspot.com/2019/08/kabut-asap-mulai-mengepung-sejumlah.html
Bau mengantup dari lahan gambut yang berpijar tercium di beberapa distrik pinggiran kota
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di sejumlah daerah mulai dilanda baur tabun akibat api jenggala dan lahan (karhutla). Beberapa daerah yang telah dikepung baur tabun tipis yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, dan Aceh.
Di Provinsi Riau, baur tabun menyelimuti Kota Pekanbaru dan Kota Dumai sejak Ahad (14/7). Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Pekanbaru, kesenjangan pandang di kemarin sore cepat di kedua pura tersebut menciut menjadi 5 kilometer.
"Berdasarkan evidensi pengamatan sinoptik getok 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Syarif Kasim II, terdeteksi adanya kekaburan udara akibat baur asap," kata analis BMKG Sanya Gautami, kemarin.
Bau mengantup dari lahan gambut yang berpijar tercium di beberapa distrik pinggiran kota, bak area Panam, Pekanbaru. Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mendapatkan 38 bintik berbahaya yang mengindikasikan terjadinya karhutla di Riau. Jumlah bintik berbahaya itu meningkat dibandingkan dengan Sabtu (13/7) yang kedapatan sebanyak 35 bintik panas.
BMKG menyatakan, cermin satelit menunjukkan, di getok 06.00 WIB, sebanyak 38 bintik berbahaya terbetik di 11 kabupaten/kota di Provinsi Riau.Titik berbahaya terbanyak terpantau menyebar di Kabupaten Siak dengan sembilan bintik panas, Pelalawan tujuh titik, serta Bengkalis, Rokan Hilir, per heksa- bintik panas.
Selain itu, ada tiga bintik berbahaya di Kampar, dwi di Rokan Hulu, serta per satu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru. Menurut evidensi BMKG, 20 dari 38 bintik berbahaya di Riau merupakan bintik api.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sebanyak 1.500 personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, had aktivis agama dan bangsa yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla telah dikerahkan ke desa-desa rawan api jenggala dan lahan di Riau.
"Tahun ini, satgas tidur di kediaman penduduk. Berada di tengah masyarakat, terbilang betapa cipta melantaskan penyuluhan kepada bangsa buat tak membakar lahan. Semua bersatu dan bercantum selesaikan masalah,\" kata Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Hingga awal Juli 2019, sudah bertambah dari 3.300 hektare lahan di Riau yang hangus terbakar. Kebakaran lahan memutar banyak terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan luas distrik lahan dan jenggala berpijar mencapai 1.435 hektare. Pemerintah Provinsi Riau memecut Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga terdesak mulai 19 Februari had 31 Oktober 2019.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, penduduk Kota Palangkaraya mulai mendampak gangsi tabun karhutla. "Beberapa tanggal ini aroma tabun karhutla tercium saban kadar getok 04.30 WIB. Namun, keadaan ini belum datang membayang-bayangi aktivitas," kata Yunita, penduduk di Kelurahan Panarung, Kota Palangkaraya, Ahad.
Wanita yang berbicara sebagai wiraswasta ini menambahkan, gangsi tabun api lahan jua samar-samar tercium saat lilin batik hari. Dia mengaku waswas andaikata kelahiran tersebut terus berlangsung had terjadi baur tabun yang parah, yang akan berdampak di kenyamanan anaknya yang masih berusia dwi warsa lebih.
"Anak-anak ini peka sakit andaikata iklim panas, belum juga saat ini sudah tercium aroma asap. Repotnya, cipta belum bisa memakai masker, ditambah daya tahan tubuh yang bertentangan dengan orang dewasa," katanya.
Sudirman, penduduk parak yang tinggal di Kelurahan Menteng, jua mengaku telah mendampak gangsi asap, terutama di lilin batik dan cepat hari.Namun, aroma baur tabun buyar di cepat had sore. Dia berhajat penguasa cakap bangat menanggulangi karhutla biar bala baur tabun yang suah melanda Palangkaraya tak terulang kembali.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BPBD Kota Palangkaraya Supriyanto mengatakan, khusus di area Kecamatan Jekan Raya, sekurang-kurangnya ada 35 hektare lahan telah berpijar had mendekati periode pertengahan Juli. Luas lahan berpijar itu belum terbilang lahan yang berpijar di empat kecamatan lain. "Untuk itu, saat ini kami bersama tim Satgas Karhutla terus melantaskan pemantauan, pengawasan, dan ikhtiar pembakaran api lahan," kata Supriyanto.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa turut aktif melantaskan pencegahan Karhutla biar ikhtiar yang dilakukan penguasa semakin efektif dan efisien. Apalagi, menyiah dia, sebagian besar api lahan di Palangkaraya diduga kuat gara-gara adanya unsur kesengajaan pemilik yang membersihkan lahannya.
Warga di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, benar mengkhawatirkan baur tabun yang melanda dalam beberapa tanggal terakhir akibat karhutla di empat kecamatan. Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Arongan Lambalek, Samatiga, Woyla Barat, serta Johan Pahlawan.
Pemantauan Antara di kawasan Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, ketebalan baur tabun yang melanda kawasan ini di cepat tanggal telah membayang-bayangi kesenjangan pandang. Jarak pandang sekadar mencapai 50 meter-100 meter. "Kabut asapnya benar membayang-bayangi pandangan dan penglihatan. Kondisi ini terjadi di cepat dan lilin batik hari," kata Yuli, penduduk Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Sabtu.
Kabut tabun yang diduga akibat api lahan tersebut jua menyebabkan penduduk sulit bernapas di lilin batik hari. Warga harus menutup rapi pintu kediaman dan jendela biar sebaran baur tabun tak leluasa masuk ke dalam rumah.
Warga berhajat sebaran baur tabun cakap bangat bercerai dan ikhtiar pembakaran api lahan yang dilakukan personel cakap bangat mengatasinya. Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Barat, Mashuri, mengatakan, ikhtiar pembakaran bara masih terus dilakukan petugas. Titik bara terus bermunculan di beberapa bintik tertentu di kabupaten setempat akibat musim kemarau.
Kendala yang dihadapi personel saat berusaha memadamkan api, kata Mashuri, yakni sulitnya mendapatkan sumber air di kadar lokasi api gara-gara beberapa desa di daerah ini turut mengalami kekeringan. Untuk mendapatkan sumber air terdekat dari lokasi kebakaran, personel BPBD bersama TNI, Polri, dan bangsa terdorong mencari sumber air di kawasan yang berjarak kadar 2 kilometer dari lokasi pemadaman.
Mashuri mengungkapkan, meski api lahan di beberapa lokasi telah berhasil dipadamkan, teriknya matahari menimbulkan bintik bara di lokasi baru. n celah ed: pahlawan kartika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di sejumlah daerah mulai dilanda baur tabun akibat api jenggala dan lahan (karhutla). Beberapa daerah yang telah dikepung baur tabun tipis yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, dan Aceh.
Di Provinsi Riau, baur tabun menyelimuti Kota Pekanbaru dan Kota Dumai sejak Ahad (14/7). Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Pekanbaru, kesenjangan pandang di kemarin sore cepat di kedua pura tersebut menciut menjadi 5 kilometer.
"Berdasarkan evidensi pengamatan sinoptik getok 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Syarif Kasim II, terdeteksi adanya kekaburan udara akibat baur asap," kata analis BMKG Sanya Gautami, kemarin.
Bau mengantup dari lahan gambut yang berpijar tercium di beberapa distrik pinggiran kota, bak area Panam, Pekanbaru. Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mendapatkan 38 bintik berbahaya yang mengindikasikan terjadinya karhutla di Riau. Jumlah bintik berbahaya itu meningkat dibandingkan dengan Sabtu (13/7) yang kedapatan sebanyak 35 bintik panas.
BMKG menyatakan, cermin satelit menunjukkan, di getok 06.00 WIB, sebanyak 38 bintik berbahaya terbetik di 11 kabupaten/kota di Provinsi Riau.Titik berbahaya terbanyak terpantau menyebar di Kabupaten Siak dengan sembilan bintik panas, Pelalawan tujuh titik, serta Bengkalis, Rokan Hilir, per heksa- bintik panas.
Selain itu, ada tiga bintik berbahaya di Kampar, dwi di Rokan Hulu, serta per satu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru. Menurut evidensi BMKG, 20 dari 38 bintik berbahaya di Riau merupakan bintik api.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sebanyak 1.500 personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, had aktivis agama dan bangsa yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla telah dikerahkan ke desa-desa rawan api jenggala dan lahan di Riau.
"Tahun ini, satgas tidur di kediaman penduduk. Berada di tengah masyarakat, terbilang betapa cipta melantaskan penyuluhan kepada bangsa buat tak membakar lahan. Semua bersatu dan bercantum selesaikan masalah,\" kata Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Hingga awal Juli 2019, sudah bertambah dari 3.300 hektare lahan di Riau yang hangus terbakar. Kebakaran lahan memutar banyak terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan luas distrik lahan dan jenggala berpijar mencapai 1.435 hektare. Pemerintah Provinsi Riau memecut Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga terdesak mulai 19 Februari had 31 Oktober 2019.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, penduduk Kota Palangkaraya mulai mendampak gangsi tabun karhutla. "Beberapa tanggal ini aroma tabun karhutla tercium saban kadar getok 04.30 WIB. Namun, keadaan ini belum datang membayang-bayangi aktivitas," kata Yunita, penduduk di Kelurahan Panarung, Kota Palangkaraya, Ahad.
Wanita yang berbicara sebagai wiraswasta ini menambahkan, gangsi tabun api lahan jua samar-samar tercium saat lilin batik hari. Dia mengaku waswas andaikata kelahiran tersebut terus berlangsung had terjadi baur tabun yang parah, yang akan berdampak di kenyamanan anaknya yang masih berusia dwi warsa lebih.
"Anak-anak ini peka sakit andaikata iklim panas, belum juga saat ini sudah tercium aroma asap. Repotnya, cipta belum bisa memakai masker, ditambah daya tahan tubuh yang bertentangan dengan orang dewasa," katanya.
Sudirman, penduduk parak yang tinggal di Kelurahan Menteng, jua mengaku telah mendampak gangsi asap, terutama di lilin batik dan cepat hari.Namun, aroma baur tabun buyar di cepat had sore. Dia berhajat penguasa cakap bangat menanggulangi karhutla biar bala baur tabun yang suah melanda Palangkaraya tak terulang kembali.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BPBD Kota Palangkaraya Supriyanto mengatakan, khusus di area Kecamatan Jekan Raya, sekurang-kurangnya ada 35 hektare lahan telah berpijar had mendekati periode pertengahan Juli. Luas lahan berpijar itu belum terbilang lahan yang berpijar di empat kecamatan lain. "Untuk itu, saat ini kami bersama tim Satgas Karhutla terus melantaskan pemantauan, pengawasan, dan ikhtiar pembakaran api lahan," kata Supriyanto.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa turut aktif melantaskan pencegahan Karhutla biar ikhtiar yang dilakukan penguasa semakin efektif dan efisien. Apalagi, menyiah dia, sebagian besar api lahan di Palangkaraya diduga kuat gara-gara adanya unsur kesengajaan pemilik yang membersihkan lahannya.
Warga di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, benar mengkhawatirkan baur tabun yang melanda dalam beberapa tanggal terakhir akibat karhutla di empat kecamatan. Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Arongan Lambalek, Samatiga, Woyla Barat, serta Johan Pahlawan.
Pemantauan Antara di kawasan Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, ketebalan baur tabun yang melanda kawasan ini di cepat tanggal telah membayang-bayangi kesenjangan pandang. Jarak pandang sekadar mencapai 50 meter-100 meter. "Kabut asapnya benar membayang-bayangi pandangan dan penglihatan. Kondisi ini terjadi di cepat dan lilin batik hari," kata Yuli, penduduk Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Sabtu.
Kabut tabun yang diduga akibat api lahan tersebut jua menyebabkan penduduk sulit bernapas di lilin batik hari. Warga harus menutup rapi pintu kediaman dan jendela biar sebaran baur tabun tak leluasa masuk ke dalam rumah.
Warga berhajat sebaran baur tabun cakap bangat bercerai dan ikhtiar pembakaran api lahan yang dilakukan personel cakap bangat mengatasinya. Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Barat, Mashuri, mengatakan, ikhtiar pembakaran bara masih terus dilakukan petugas. Titik bara terus bermunculan di beberapa bintik tertentu di kabupaten setempat akibat musim kemarau.
Kendala yang dihadapi personel saat berusaha memadamkan api, kata Mashuri, yakni sulitnya mendapatkan sumber air di kadar lokasi api gara-gara beberapa desa di daerah ini turut mengalami kekeringan. Untuk mendapatkan sumber air terdekat dari lokasi kebakaran, personel BPBD bersama TNI, Polri, dan bangsa terdorong mencari sumber air di kawasan yang berjarak kadar 2 kilometer dari lokasi pemadaman.
Mashuri mengungkapkan, meski api lahan di beberapa lokasi telah berhasil dipadamkan, teriknya matahari menimbulkan bintik bara di lokasi baru. n celah ed: pahlawan kartika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini
tulisan ini diposting pada tag kabut asap di palangkaraya, kabut asap palangkaraya 2015, kabut asap palangkaraya 2019, , tanggal 15-08-2019, di kutip dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/19/07/15/punrzr415-kabut-asap-mulai-mengepung-sejumlah-daerah