Masker Yang Tepat Untuk Cegah Asap Kebakaran
https://itahinfo.blogspot.com/2015/09/masker-yang-tepat-untuk-cegah-asap.html
itahnews - Kasus asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia telah memaksa penduduk sekitar mengenakan masker guna menyaring udara yang akan dihirup. Namun, pihak Kementerian Kesehatan RI menyampaikan masker yang digunakan belum tepat sesuai standar.
"Salah satu upaya mencegah dampak asap ini adalah memakai masker, pakai jenis N95 adalah yang paling tepat. Meski sebagian besar menggunakan yang biasa, itu lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Achmad Yurianto, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kemenkes ketika jumpa pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/9).
Namun, kekurangan dari jenis masker N95 adalah bentuknya yang rapat dan kurang dapat dibawa dengan mobilitas yang tinggi.
Sementara masker biasa yang dijual di pasaran memiliki fleksibilitas yang tinggi, tapi tidak dirancang untuk bisa menyaring partikel dan mikroorganisme yang dibawa udara.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Imran Agus Nurali menyatakan setidaknya penggunaan masker biasa dapat membuat pengguna mengurangi aktivitas menghirup udara. Namun, hal itu tergantung pada kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berlaku pada kondisi udara tercemar. Semakin tinggi ISPU maka fungsi masker biasa menjadi berkurang.
"Sebaiknya masker biasa itu hanya sekali pakai, setelah digunakan ya dibuang. Bila digunakan kembali, itu sudah tidak steril," kata Imran. "Atau alternatif lainnya adalah masker dari kain.”
Masker kain yang juga marak bermunculan dengan berbagai motif dapat menjadi solusi alternatif menyikapi ketersediaan masker. Penggunaan masker kain yang dapat dicuci setelah digunakan diakui Irman sudah cukup menjamin kebersihan dari partikel polusi yang tersangkut di dalam kain.
Kasus asap yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menjadikan beberapa daerah menetapkan status darurat asap. Beberapa daerah yang tertutup asap oleh kebakaran lahan ini adalah Riau dan Kalimantan Barat. Seiring dengan kondisi udara yang semakin tercemar, kasus terkait penyakit saluran pernapasan pun semakin bertambah, seperti asma dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA.