MK Menolak Gugatan Wibawa atas Pilgub Kalteng

https://itahinfo.blogspot.com/2016/03/mk-menolak-gugatan-wibawa-atas-pilgub.html
Akhrinya Mahkamah Konstitusi (MK) mengetok palu menolak gugatan yang diajukan oleh pasangan nomor urut dua Willy M. Yoseph dan Whayudi K. Anwar (Wibawa) atas pelaksanaan Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah yang dilaksanakan pada 27 Januari 2016. Surat Keputusan bernomor 149/PHP.GUB-XIV/2016 sebanyak 240 halaman yang isinya menjelaskan semua gugatan yang diajukan oleh lasangan nomor urut dua Wibawa secara rinci dan detail.
Putusan ini sebagai final penantian masyarakat Kalimantan Tengah untuk mengetahui gubernur yang akan memimpin lima tahun kedepan. H. Sugianto Sabran dan Habib Ismail (Sohib) dengan nomor unrut satu pada peilihan gubernur tanggal 27 Jnauari 2016 kemaren yang telah memenangkan pilgub Kalteng dan telah disahkan oleh KPU Kalteng berdasarkan hasil Rapat Pleno 6 Februari 2016.
Pada kaputusan MK tersebut terlihat bebeapa gugatan yang diajukan oleh Wibawa yaitu :
Putusan ini sebagai final penantian masyarakat Kalimantan Tengah untuk mengetahui gubernur yang akan memimpin lima tahun kedepan. H. Sugianto Sabran dan Habib Ismail (Sohib) dengan nomor unrut satu pada peilihan gubernur tanggal 27 Jnauari 2016 kemaren yang telah memenangkan pilgub Kalteng dan telah disahkan oleh KPU Kalteng berdasarkan hasil Rapat Pleno 6 Februari 2016.
Pada kaputusan MK tersebut terlihat bebeapa gugatan yang diajukan oleh Wibawa yaitu :
- Adanya surat suara yang Tidak Sah jumlahnya tidak wajar dengan jumlah sebanyak 35.487 suara.
- KPPS tidak ada SK Pengangkatan, SK Daluwarsa dan/tidak SK berlaku surut.
- Adanya penggunaan KTP yang jumlahnya tidak wajar sebanyak 32.771 pemilih.
- Hal lain yang tidak benar bahwa, hasil perotungan termohon dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng Tahun 2015 susulan, sebagaimana hasil perhitungan quick count Indikator pada tanggal 27 Januari 2016 diaman selisih persentase perolehan suarat antara nomor urut 1 dan 2 yaitu 50,72% - 49,28% = 1,44% sehingga selisih suara 1,44% mempunyai Legal Standing dalam perkara a quo dimaksud Pasal 158 ayat (2) UU 8/2015.
Untuk lebih lengkapnya hasil keputusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan Wibawa silakan dibaca pada link berkitu http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=download.Putusan&id=2426
Sumber : Website MK.