1.476 Hektare Lahan Di Kalsel Terkena Kebakaran Hutan Kebakaran Hutan Kalimantan

Hallo, bertemu kembali, di kesempatan akan membawa pembahasan mengenai kebakaran hutan kalimantan 1.476 Hektare Lahan di Kalsel Terkena Kebakaran Hutan simak selengkapnya

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Wahyudin mengatakan, luasan persil yang terbakar gara-gara kebakaran hutan dengan persil (Karhutla) di provinsi itu mencapai 1.476 hektare. "Lahan yang terbakar seluas itu merupakan menggunung dari Januari hingga 2 September 2018 dengan tersebar di segenap daerah tingkat II dengan kota," katanya, di Banjarbaru, Ahad, 3 September 2018.
Baca: Jokowi Divonis Bersalah di Kasus Karhutla, Walhi Beberkan Fakta

Menurut Wakil Komandan I Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Kalimantan Selatan itu, api jenggala dengan persil ala segenap daerah tingkat II dengan pura tersebut terjadi dengan luasan bervariasi. Kebakaran jenggala dengan persil di alun-alun itu terbagi dalam 13 daerah tingkat II dengan pura dipicu oleh musim kemarau yang kemudian menimbulkan cuaca panas dengan kekeringan.
Musim kemarau dengan kehabisan yang melanda Kalimantan Selatan membuat jenggala maupun persil kosong enteng terbakar. "Sehingga menimbulkan asbut yang dampaknya mengganggu segenap sektor," ujar Wahyudin.
Wahyudin menjelaskan, daerah yang paling bambang terbakar yaitu jenggala dengan persil di Kota Banjarbaru mencapai 371,6 hektare, disusul Kabupaten Tanah Laut 304,1 hektare dengan Banjar 282,25 hektare. Kemudian, Kabupaten Tapin seluas 152,15 hektare, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 148,1 hektare, Hulu Sungai Utara 95 hektare, Tanah Bumbu 36 hektare, Balangan 32,5 hektare dengan alun-alun lain di bawah 20 hektare.
"Jumlah segenap jenggala dengan persil yang terbakar itu merupakan ikhtisar bambang persil terbakar di daerah tingkat II dengan pura se-Kalsel dari Januari hingga September dengan 431 kejadian,"kata Wahyudin.
Pihaknya mencurigai api jenggala dengan persil ala panca alun-alun mengharukan yang letaknya berdekatan dengan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru. "Kami mencurigai Karhutla di asing alam lapangan terbang gara-gara apabila berlangsung api dengan menimbulkan baur asap, maka dampaknya sangat besar bagi penerbangan," ujar Wahyudin.
Menurut Wahyudin, alam yang paling berjibun terbakar di sekitar lapangan terbang yaitu persil gambut sehingga membuat personel eceran darma penanggulangan api jenggala dengan persil  sulit memadamkannya. "Pemadaman api persil gambut sangat berat gara-gara gejolak api yang ada dipermukaan dipadamkan, melainkan di susunan bawahnya bisa menyala sewaktu-waktu dengan api berkobar lagi," katanya.
Sebelumnya, keputusan Pengadilan Tinggi Palangkaraya beberapa waktu lantas memvonis Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersalah atau cabar dalam bencana asbut akibat api jenggala dengan persil ala 2015. Ia menyatakan menghormati keputusan vonis terhadap dirinya tersebut.
Meski begitu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa putusan tersebut belum final. Pemerintah tinggal atas menghadiri kasasi ke Mahkamah Agung.
Baca: Ini Alasan Aktivis Lingkungan Tuntut Jokowi Atas Kebakaran Hutan
Lebih jauh, kata Wahyudin melakukan penanggulangan karhutla melalui awang-awang menggunakan dua unit Helly Water Bombing yang melakukan pemadaman melalui awang-awang di titik kebakaran. "Pengeboman cecair menggunakan Helly Water Bombing dilakukan langsung ke titik persil terbakar, terutama di alam yang berat dijangkau dengan didatangi untuk dipadamkan."
ANTARA

begitulah detil perihal 1.476 Hektare Lahan di Kalsel Terkena Kebakaran Hutan semoga info ini menambah wawasan terima kasih
Artikel ini diposting pada tag kebakaran hutan kalimantan, kasus kebakaran hutan kalimantan, kebakaran hutan di kalimantan 2018, , tanggal 15-08-2019, di kutip dari https://bisnis.tempo.co/read/1123113/1-476-hektare-lahan-di-kalsel-terkena-kebakaran-hutan